Anggota Komisi I Arwani Thomafi angkat bicara mengenai aksi
bom yang terjadi di Masjid Ar Raudah di Sinai Utara, Mesir yang menewaskan
sedikitnya 305 jiwa.
Ia mengatakan kejadian itu menegaskan aksi teror sama sekali
tidak terkait dengan Islam.
“Terang sekali bahwa korban dan segala kerugian berada di
pihak Islam. Kelompok yang menjalankan aksi teror tersebut jelas tidak mewakili
siapapun dalam Islam,” kata Arwani dalam keterangan tertulis, Minggu
(26/11/2017).
Arwani menuturkan aksi tersebut harus dilawan secara
bersama-sama khususnya oleh negara-negara Islam karena secara nyata telah
merugikan Islam secara keseluruhan.
Waketum PPP itu pun mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) untuk melakukan tindakan nyata dengan membuat formula untuk mengatasi
aksi teror.
"Yang difokuskan memberi perlindungan terhadap
masyarakat dari ancaman teror yang sewaktu-waktu bisa muncul dan mengancam
semua negara, tanpa pandang negara dan tempat," kata Arwani.
Arwani mendorong negara-negara yang tergabung dalam
Organisasi Konferensi Islam (OKI) termasuk pemerintah Indonesia untuk mengambil
inisiatif konkret melawan gerakan kelompok teror yang mengatasnamakan Islam.
Caranya dengan menggalang kekuatan antarnegara karena
gerakan teror ini nyatanya merupakan gerakan global.
Kemudian, Arwani mendorong aparat keamanan di Tanah Air
untuk tetap wasapda dan melakukan deteksi dini atas potensi munculnya teror.
"Khususnya menjelang perayaan natal dan peringatan
tahun baru yang kerap dijadikan momentum kelompok teror untuk melakukan
aksinya," imbuhnya.
Arwani juga mendorong ormas-ormas keagamaan di Tanah Air
melakukan komunikasi intensif dengan kelompok sipil berbasis keagamaan di
negara-negara Islam.
"Hal itu untuk menguatkan penyebaran paham keagamaan
yang moderat dan mendorong dialog antaragama untuk meminimalsir gerakan teror
yang dibalut dengan isu agama," kata Arwani. [TribunNews]